JALINAN KASIH DI BANGKU KULIYAH
Prologue
Dia datang kepada ku, sedang aku tidak melihat cahaya yang biasanya terpancar dari kedua matanya, terdengar olehku rintihan hatinya… . tertimpa kesedihan dan rasa sakit atas peristiwa yang menimpa dirinya.
Dia berkata ( Cinta):
“ Manusia secara umum dan golongan muda khususnya, banyak memperbincangkan tentang saya, tentang surat ku (cinta ) yang justru menyakitkan dan menambah kesedihanku .”
Saya berkata ( Pengarang ) :
“ Saya melihatmu sedang gundah, sedih dan murung. Apakah gerangan yang menimpamu ? Sedang engkau adalah kegembiraan yang menjadikan hati hidup, menenangkan jiwa…dan menyinari jalan kehidupan ”.
C : “ Inilah ujian yang menimpaku, dan aku ingin bercerita kepadamu ”.
P : “ Saya tidak mengerti apa yang engkau inginkan. Perjelaslah lebih sedikit ! ”
C : “ Aku adalah naluri yang tinggi untuk mendapatkan makna keindahan, sedang keindahan adalah fitrah suci., wahai saudaraku….saya telah berbuat baik untuk dunia, aku menjadi gambaran untuk pengungkapan sebuah keindahan yang mengobarkan kerinduan - kerinduan jiwa. ”
P : “ Biarkanlah dulu yang ini, kami semua mengetahuimu. Dan siapakah didunia ini yang tidak mengenal cinta ? Engkau adalah penerang jalan hidup … engkau adalah jalan yang benderang… engkau adalah jiwa bagi kehidupan….. engkau adalah kehidupannya bagi jiwa itu sendiri ” Dia memotong pembicaraanku dan berkata ;
C : “ Hari ini, banyak dari dari golongan muda yang tidak mengetahui hakekat diriku yang sebenarnya, mereka salah memahamiku..hingga menjadikanku sekedar sinonim untuk sebuah pelampiasan kesenangan dan hawa nafsu,..ah,… alangkah sedihnya hatiku…melihat kejahatan-kejahatan yang terjadi….jalinan-jalinan suci yang rusak, kesucian-kesucian yang ternodai atas nama ku.. sedang aku tidak terlepas dari itu semua,…apakah engkau rela dengan keadaanku,…aku disamakan dengan sesuatu yang murah, aku menjadi lambang kerendahan, kehinaan, dan sesuatu yang tidak berharga yang terkadang liar.. ”
P : “ Menurut saya , mereka tidak salah memahamimu…hanya saja mereka tidak mendapatkan teladan yang benar untuk memahamimu,…apa dosa mereka..sementara mereka terkepung oleh berbagai tontonan, iklan, sampul majalah..ataupun kisah-kisah para bintang film. ”
C: “ Bagus, engkau sudah mulai bisa mengerti, akan tetapi engkau belum memberikan jalan penyelesaian untukku..engkau hanya menjelaskan kesulitan-kesulitan dan penyebab-penyebabnya,..aku berharap engkau membantuku…untuk keluar dari ujian ini. Sesungguhnya Allah ta’ala menjadikanku penyebab dilindunginya manusia ( di hari kiamat ) dengan perlindungan yang tidak ada perlindungan selainnya, di padang mahsyar yang luas, ketika matahari diturunkan dan begitu dekatnya dengan kepala , Allah ta’ala menyeru…. “ Dimanakah mereka yang berkasih sayang dan saling mencintai karena aku….??, dimanakah mereka yang saling bersilaturahmi karena aku, dimanakah mereka yang suka berkumpul karena aku, Hari ini akan aku lindungi mereka dengan perlindunganku yang tidak ada lagi perlindungan selain dariKu…. ”
Maka buku ini adalah seruan dari hatiku yang paling dalam, karna aku merasa akan datangnya bencana yang menggedor kerumah rumah melalui televisi dan majalah majalah serta film dan telenovela, yang melencengkan ma’na cinta dari ma’na suci yang sebenarnya. Saya tidak memiliki cara lain kecuali menulis buku ini, yang berisi nasehat dan pemecahan masalah dari kejadian nyata yang telah dihadapi oleh para pemuda dan pemudi.
Betapa banyak para pemuda yang hancur dan tenggelam kejurang kehina’an hanya karena cinta yang palsu. Dan berapa banyak dari para pemudi yang menenggelamkan diri kejurang kenistaan hanya karena ingin menggapai sebuah cinta yang ia sendiri tidak mengetahuinya, cinta asli atau palsukah ia ?
Maka seperti apa yang telah kami katakan sebelumnya bahwa :
Cinta adalah Cahaya penerang sebuah jalan. Cinta adalah inti dari cahaya penerang kehidupan. Cinta adalah Jiwa dari sebuah kehidupan. Cinta adalah kehidupan dari jiwa yang menghidupi manusia. Maka cinta sejati adalah cinta yang mengikuti fitrah yang tunduk dibawah aturan Yang Maha Mengasihi. Berjalan diatas Relnya yang lurus dan suci tanpa di campuri oleh nafsu duniawi.
CINTA ADALAH...
Ketika aku melihatnya untuk pertama kali, panah cinta telah menjadikan diriku tersihir oleh keindahannya. Aku duduk mengamatinya dan meni’mati kecantikannya, lalu aku melihat dia tertawa malu malu tapi dalam pandanganku tawa itu bagaikan puisi indah yang terlantun satu demi satu. Dan senyumannya seakan berkata, lihatlah ! lihatlah..
Sedang Lirikan matanya seakan berteriak, “aku takut aku takut.” Maka perasan cintaku seperti perasaan gembira yang didalamnya ada sedikit kepedihan atau seperti kepedihan tapi didalamnya ada sedikit keni’matan. Ah, keajaiban cinta,.. Menjadikan wajahnya dimataku adalah inti dari segala kegembiraan di dunia. Dan menjadikan keindahan senyumnya seakan satu satunya hal terindah yang pernah aku lihat selama hidup, keajaiban cinta telah menyihirku menjadi orang gila. ( wahyul qolam, mustofa shodiq rofi’i)
Buku karangan Rofi’i telah menyihirku ketika aku sedang membacanya di tepian sungai nil. Sebuah tempat dimana cahaya tidak hanya bersinar dijalanan, tapi juga dihati para pemuda dan pemudi yang duduk di sampingnya. Kemudian datang seorang sahabat memutus lamunanku. Dia menyalamiku dan menanyakan buku yang aku baca, maka aku ceritakan tentang keindahan cinta yang ditulis oleh rofi’i. Dia tertegun sejenak, kemudian pembicaraan kami berputar pada masalah cinta. Dia pun menceritakan perasaan yang tak mampu ia pendam sendirian, sebuah perasaan cinta yang telah menyelimuti hatinya selama
Dia pun berkata :
Aku tidak melihat dia sebagaimana kawan kawanku melihat perempuan, dari wajahnya yang cantik atau bentuk badannya
Atau segala sesuatu yang bersifat dlohir dari perempuan. Aku tidak melihat hal hal seperti itu, tapi aku melihat jiwanya aku melihat hatinya bukan wajahnya. Jiwanya seakan sebuah keasingan sangat terasa asing bagi kebanyakan jiwa pemudi pemudi sekarang ini, sebuah jiwa yang ketinggiannya menyentuh langit, lebih suci dari air hujan lebih lembut dari embun pagi. Saya tidak pernah berpikir untuk berbicara atau menyuratinya seperti yang dilakukan oleh teman temanku, aku pun tidak tau bagaimana harus menceritakan perasaan dalam hatiku, perasaan yang sangat pedih yang membikin aku susah tidur ketika aku kehilangan dirinya. Hari haripun berlalu, dia pun merasa ketika aku selalu memandanginya atau memperhatikannya, saya sama sekali tidak tahu menahu tentang dirinya, kecuali sebuah perasaan gembira dicampur dengan ketenangan jiwa ketika kami berada pada sesuatu tempat, perasaan yang sangat indah walaupun kami tidak bicara satu kalimatpun. Hingga kemudian segalanya berlanjut, hingga aku mendapat kesempatan untuk berbicara dengannya, percakapan dari hati kehati lewat lirikan mata. Kemudian dia pergi meninggalkanku sendirian. Tapi aku merasa, hatiku telah dibawa pergi olehnya, hingga kinipun aku tak tahu apa yang harus aku lakukan.?
Thats Is Love ...
thinkin' of you at ... 11/08/2003 05:44:00 am
mememememememe
likelikelike
hatehatehate
mememememememe
mememememememe
` Likes.
likelikelike
likelikelike
` Hates.
hatehatehate
hatehatehate
*October 2003
*November 2003
*December 2003